TANJUNG BALAI, Peristiwa24.id -
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tanjungbalai Sumatera Utara diguncang aksi protes dari Barisan Demokrasi Aktivis Indonesia (Badai) Kota Tanjungbalai. Massa aktivis mendatangi kantor BRI setempat untuk menuntut pengusutan dugaan korupsi dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 25 miliar di BRI Unit Aek Songsongan dan BRI Unit Sei Kepayang pada Kamis 23 Oktober 2025.
Orator Badai, Kacak Alonso dan Rudi Bhakti, menyatakan bahwa mereka telah melaporkan kasus ini ke Jaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) dan Kejaksaan Agung (Kejagung). Menurut mereka, peranan oknum karyawan BRI sangat besar dalam kasus ini. "Uang sebesar Rp 25 miliar kalau dibelikan kerupuk, Tanjungbalai bisa tabonam," ujar Kacak Alonso dengan logat daerah kota Tanjungbalai.
Selain menuntut pengusutan kasus korupsi KUR, Badai juga menyoroti masalah lelang sitaan BRI berupa tanah yang telah dibeli namun ternyata tidak memiliki dokumen yang sah. Badai meminta agar uang pembelian tanah tersebut dikembalikan kepada pembeli.
Pimpinan BRI Cabang Tanjungbalai, Arief Setya Wibowo, menemui massa aktivis dan menjelaskan bahwa kasus dugaan korupsi KUR tersebut telah ditangani oleh BRI Sumut dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungbalai. Ia juga menjelaskan prosedur pinjaman KUR yang tidak memerlukan agunan, cukup dengan surat izin usaha dari kelurahan setempat.
Penjelasan Arief Setya Wibowo disambut positif oleh massa aktivis. Mereka bahkan memberikan apresiasi kepada pimpinan BRI yang baru ini dengan teriakan "Hidup Arief Pimpinan BRI Cabang Tanjungbalai yang baru".
Aksi protes ini berjalan damai, tertib, dan aman di bawah pengamanan Polres Tanjungbalai. Pihak kepolisian memastikan bahwa situasi tetap kondusif dan tidak ada gangguan keamanan selama aksi berlangsung.
Dengan adanya dialog antara BRI dan Badai, diharapkan masalah ini dapat segera diselesaikan dan tidak menimbulkan gejolak lebih lanjut di masyarakat.
BRI Cabang Tanjungbalai berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan keamanan bagi nasabah dan masyarakat.
Pengawasan dan penanganan kasus ini akan terus dilakukan oleh pihak berwajib untuk memastikan keadilan bagi semua pihak.
(Kaperwil Sumut)






