Peristiwa24.id -
Kekerasan seksual yang dilakukan terhadap anak-anak, tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi orang tua.
Apa lagi, banyak pelaku kekerasan merupakan orang terdekat yang mestinya menjadi tempat aman bagi anak.
Sebagai orang tua, salah satu hal yang dapat dilakukan agar anak terhindar dari kekerasan seksual adalah mengajarkan mereka batasan tubuh pribadi. Dengan mengajarkan hal ini, harapannya anak tidak mudah membiarkan orang lain menyentuh area privat mereka.
Meski kerap kali topik batasan tubuh dianggap tabu oleh orang tua, mengajarkan hal ini kepada anak tetaplah penting. Maka dari itu, ada beberapa tips untuk mengenalkan batasan tubuh kepada anak.
Cara Mengajarkan Batasan Tubuh yang Tidak Boleh Disentuh kepada Anak
Psikolog anak dan konselor TK dan SD Cikal Serpong, Luthfiasari Sekar Fatimah mengurai beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua mengenai hal ini, yaitu:
1. Mengenalkan Batasan Tubuh dengan Cerita
Anak usia dini memahami dengan istilah sederhana dan konkret. Ketimbang menggunakan istilah privasi tubuh, lebih baik orang tua menjelaskannya dengan bahasa tubuh yang mudah dipahami atau media yang riil.
Mengenalkan bahasa tubuh bisa dimulai dari hal sederhana, misalnya mengenalkan anggota tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh.
"Anak juga dapat diajarkan melalui proses modeling lewat buku cerita yang mengedukasi tentang sentuhan boleh dan tidak boleh. Setelah itu, anak dapat belajar lewat sesi role play jika berada di situasi tersebut," jelas Luthfi.
2. Jelaskan dengan Kosakata Netral dan Sesuai
Pemilihan kata adalah aspek penting saat mengajarkan batasan tubuh kepada anak. Kata membentuk cara pandang terhadap tubuh mereka sendiri. Maka, orang tua perlu menggunakan istilah yang tepat tanpa harus disamarkan ke bahasa lain.
"Kita dapat menggunakan istilah yang tepat dan netral, seperti penis atau vagina, tanpa memberikan judgement atau kesan pada anggota tubuh tersebut apalagi sebagai sesuatu yang memalukan atau kotor," terangnya melalui keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (27/6/2025).
"Kita juga bisa mengenalkan unsur privasi secara umum tidak hanya terbatas pada anggota tubuh tertentu saja," lanjutnya.
3. Mengajarkan Prinsip Dasar Memahami Tubuhnya Sendiri
Orang tua juga perlu mengajarkan anak prinsip memahami tubuhnya sendiri. Pemahaman ini untuk menanamkan pada anak, tidak semua orang boleh menyentuhnya.
"Orang tua dapat memberi tahu anak beberapa prinsip berikut, tubuh mereka milik mereka sendiri atau mengenalkan konsep privasi, tidak semua orang boleh menyentuh mereka, dan mereka boleh berkata tidak jika ada seseorang yang menyentuhnya dan melaporkan ke orang dewasa lain yang ia percaya," paparnya.
4. Menjelaskan Perbedaan Sentuhan Aman dan Tidak Nyaman
Luthfi menegaskan pentingnya bagi anak untuk mengetahui tidak semua sentuhan adalah sama. Anak mempunyai hak untuk merasa aman dengan tubuhnya sendiri.
Ia menyampaikan, orang tua dapat menjelaskan kepada anak sentuhan yang baik adalah yang membuat mereka merasa nyaman dan terbantu, misalnya pelukan ibu atau sentuhan yang ditujukan untuk membantu mereka.
"Sementara sentuhan buruk membuat mereka merasa tidak nyaman, bingung, dan ingin menjauh," kata Luthfi.
Kapan Saatnya Ajarkan Batasan Tubuh kepada Anak?
Luthfi menuturkan, usia yang ideal untuk mengajarkan hal ini kepada anak adalah 2-3 tahun. Ia menekankan orang tua tak perlu khawatir saat membicarakan topik tersebut.
"Pada usia 2-3 tahun, anak sudah mulai mengenal konsep diri dan tubuh, dan di usia ini orang tua dapat mulai mengenalkan batasan tubuh sedini mungkin," ungkapnya.
Sumber : Medanbisnisdaily.com