Hadapi Negosiasi Tarif AS, RI Percepat Kerja Sama Ekonomi dengan Uni Eropa dan Eurasia

Hadapi Negosiasi Tarif AS, RI Percepat Kerja Sama Ekonomi dengan Uni Eropa dan Eurasia

Jumat, 11 Juli 2025, Juli 11, 2025
OPEN REKRUTMEN PARALEGAL!




 JAKARTA, Peristiwa24.id -

Pemerintah mempercepat penyelesaian proses kerjasama perdagangan dengan Uni Eropa dan Eurasia di tengah proses negosiasi tarif Trump sebesar 32 persen. Di antaranya, kerjasama Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) dan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA). 


Kedua perjanjian kerjasama perdagangan tersebut dapat menjadi salah satu cara Indonesia memperluas pasar ekspor ketika kondisi perdagangan global tengah dinamis akibat penerapan tarif impor dari Amerika Serikat (AS).



Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali melakukan pertemuan secara virtual pada Rabu (9/7/2025) dengan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa Maros Sefcovic untuk melakukan pembahasan strategis terkait percepatan penyelesaian I-EU CEPA. Airlangga mengatakan, 



saat ini Indonesia dan Uni Eropa tengah memfinalisasi isu-isu teknis, fine-tuning, dan menyusun kerangka waktu yang lebih detail untuk mencapai tahap ratifikasi I-EU CEPA. "Proses perundingan CEPA telah mencapai tahap yang sangat maju," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7/2025) malam.


Airlangga mengungkapkan, proses ratifikasi pada I-EU CEPA berbeda dengan perjanjian lain yang memerlukan ratifikasi oleh masing-masing negara anggota UE.



 Proses untuk perjanjian I-EU CEPA ini hanya memerlukan persetujuan di tingkat Uni Eropa melalui suara mayoritas dari para Menteri Perdagangan dan persetujuan Parlemen Eropa. Sejalan dengan Indonesia, Uni Eropa juga menekankan pentingnya percepatan implementasi perjanjian ini, 



mengingat urgensi menciptakan stabilitas dan memperluas akses pasar di tengah dinamika dan ketidakpastian global saat ini. Kedua pihak memiliki kepentingan bersama untuk memperkuat hubungan ekonomi yang saling menguntungkan dan membangun kemitraan strategis yang dapat diandalkan.



 "CEPA akan membuka peluang bisnis yang lebih luas, meningkatkan kepastian hukum, serta menyediakan platform strategis untuk memperdalam dialog dan kerja sama di berbagai isu ekonomi penting yang relevan saat ini," ucapnya. 



Sementara untuk perjanjian kerja sama dengan Eurasia, Menko Airlangga kembali mengadakan pertemuan secara daring dengan Member of the Board - Minister in Charge of Trade of the Eurasian Economic Commission (EEC) Andrey Slepnev pada hari yang sama.



 Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari proses perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA). Pada pertemuan sebelumnya, keduanya menandatangani Joint Statement penyelesaian substansial dari perundingan FTA tersebut.



 Kedua Menteri menyampaikan apresiasi kepada Tim Perunding masing-masing atas capaian yang signifikan dalam proses perundingan, dan kembali menekankan komitmen kuat untuk segera memulai proses hukum domestik yang diperlukan guna menuju penandatanganan Indonesia-EAEU FTA.



 “Kami menyambut baik hasil yang telah dicapai oleh Tim Perunding. Ini menandai langkah penting menuju finalisasi I-EAEU FTA,” ujar Menko Airlangga. Menteri Slepnev juga menegaskan kesiapan internal pihak EAEU untuk menyelesaikan proses legal bersama negara-negara anggota EAEU dalam waktu dekat.



 “Tim kami siap menjalankan proses sesuai jadwal yang telah disepakati,” kata Menteri Slepnev. Kedua pihak menargetkan agar proses legal scrubbing dapat diselesaikan secepatnya, sehingga perjanjian dapat diselesaikan dan ditandatangani secara resmi pada Desember 2025.







Sumber : Kompas.com

TerPopuler