Menuju Sambang Desa Amigo di Latar Tjokro: Langkah Nyata Membangun Sinergi

Menuju Sambang Desa Amigo di Latar Tjokro: Langkah Nyata Membangun Sinergi

Sabtu, 12 Juli 2025, Juli 12, 2025
OPEN REKRUTMEN PARALEGAL!

                         


KLATEN, Peristiwa24.id -


Pagi menjelang siang di Joglo Latar Tjokro membawa semangat baru bagi seluruh panitia dan volunteer Pojok Kreatif Project 2025. Matahari yang cerah menyorot aktivitas pendataan barang, loading in tenda, panggung, dan sound system. 



Tiap tim sibuk membawa perlengkapan, mulai dari kursi, meja, hingga penggorengan untuk live cooking class. Tanpa kecuali, mereka memastikan tidak ada yang tertinggal demi kelancaran acara esok hari. 


Riuh rendah suara roda troli dan percakapan ceklis tugas menciptakan atmosfer gotong royong yang hangat dan penuh antusiasme (12/07/2025).


Sejumlah tenda besar dan medium telah tiba di lokasi, dan mulai satu persatu dipasang. 


Proses penempatan mengikuti skema layout yang disiapkan jauh hari, mencakup area registrasi, panggung utama, serta zona workshop. Ruas jalan menuju Joglo Latar Tjokro, pun telah diaspal ulang untuk memudahkan arus kendaraan pendukung acara. 



Tim sound system juga melakukan pengukuran tingkat kebisingan dan menata loudspeaker agar jangkauan suara merata. Sementara itu, tim toilet portable memeriksa pasokan air bersih dan sanitasi, memastikan kemudahan akses bagi pengunjung.

Kepala Desa Cokro, Heru Budi Santosa, bersama Ibu Kepala Desa, Artika Sari, tidak hanya menjadi simbolis pada pembukaan kegiatan, tetapi juga aktif mengawasi persiapan.



 Heru memimpin tim infrastruktur, memastikan pangkalan listrik dan generator cadangan terpasang dengan baik. Artika Sari mengkoordinasi tim PKK dan relawan muda, memeriksa kerapian area dekorasi. 


Kehadiran mereka memotivasi seluruh lapisan masyarakat, dari bapak-bapak, Muda Mudi, KKN PPM 12 UNNES, hingga ibu-ibu PKK, untuk menuntaskan detail kecil demi kesempurnaan acara.


Layout acara dan rundown detail telah dibagikan ke tiap pos simpul, registrasi, parkir, hospitality, dan keamanan. 


Masing-masing tim mendapat briefing mendalam mengenai jobdesk tugas, jalur evakuasi, serta titik instruksi darurat. Gladi bersih berjalan lancar, memetakan alur kedatangan tamu undangan hingga penampilan kesenian musik dari komunitas disabilitas. 


Koordinator rundown tampak sigap memberi sinyal waktu di stopwatch, menyesuaikan tempo musik pengiring. Latihan ini menyiapkan mental panitia agar tetap tenang dan sigap saat panggung utama mulai berjalan nanti.


UMKM Internal dan Eksternal beserta vendor kuliner mulai menata stan mereka. Sponsorship terpasang dalam bentuk banner dan MMT di titik strategis.


 Di dapur cooking class, tim volunteer mempraktikkan menu jajanan desa dan masakan desa sederhana buat konsumsi. 


Bahan baku lokal seperti singkong, beras, dan pisang melimpah, menjadi wujud kearifan lokal yang dipromosikan. 



Kegiatan ini sekaligus menjadi latihan simulasi pelayanan konsumsi, memastikan panitia cepat tanggap saat tamu lapar setelah menonton atraksi.


Seluruh elemen, pemerintah desa, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media, bergandengan tangan. 


Model Pentahelix terwujud nyata ketika para mahasiswa KKN PPM 12 UNNES membantu pemasangan dekorasi, pelaku usaha lokal menyiapkan jajanan, dan kerajinan, sementara komunitas budaya melakukan persiapan ritual adat. 


Adu gagasan muncul dalam rapat cepat di depan panggung beralas karpet, sebelum mereka langsung terjun membantu memindahkan kursi dan menguji lampu hias. Solidaritas ini menegaskan, suksesnya acara lahir dari kerja kolektif di setiap lini.



Joglo Latar Tjokro bukan sekadar lokasi kegiatan, ia membawa kekayaan budaya dan alam Desa Cokro ke permukaan. Sungai jernih di pinggir area, wahana air rakitan, serta panggung berpadu latar alam menciptakan sensasi berbeda. 



Panitia mempersiapkan demo memasak, lomba mewarnai, senam sehat, gebyar UMKM, fashion show, hiburan musik, hingga atraksi budaya. Semua elemen ini dirancang menjadi magnet wisatawan, menunjukkan bahwa desa ternyata menyimpan potensi ekonomi kreatif yang patut dikembangkan.


Tak ada persiapan yang benar-benar sempurna tanpa simulasi antisipasi. Tim teknis menyiapkan genset cadangan, kabel roll, dan kit perbaikan darurat. Staf keamanan menjalankan simulasi evakuasi ringan, menyisir setiap sudut tenda dan lorong evakuasi. 



Koordinasi radio antar pos diuji untuk memastikan jangkauan sinyal. Kesigapan mereka menjadi kunci agar saat panggung bergoyang oleh dentuman musik atau arus pengunjung membludak, panitia tetap kompak dan terarah.


Menjelang siang, Joglo Latar Tjokro berubah tenang. Barang-barang telah terpasang rapi, tenda berdiri kokoh, dan spanduk terhampar di muka panggung. Para panitia duduk berdiskusi singkat, menatap semesta langit jingga.



 Percakapan ringan tentang doa demi kelancaran acara esok hari berganti harapan agar Sambang Desa Amigo mampu menarik ribuan pengunjung. 



Mereka percaya, dengan persiapan matang dan semangat gotong royong, hari esok akan membawa nama Desa Cokro melambung sebagai destinasi wisata budaya yang membanggakan.


Dengan kesiapan luar biasa ini, Joglo Latar Tjokro siap menjadi saksi suksesnya gelaran budaya yang mengusung nilai sinergitas kolaboratif dan inklusivitas. Semoga segala sesuatunya berjalan lancar, mengesankan, dan memberi inspirasi bagi desa-desa wisata lain di Indonesia.




TerPopuler