![]() |
Peristiwa24.id - Praktik ilegal terjadi dugaan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsid di Kabupaten Tulang Bawang Lampung (Tuba) kembali mencuat dengan dugaan keterlibatan seorang pak Haji Bejok asal kecamatan Banjar margo unit 1 kampung penawar rejo kepada oknum TNi.
Informasi yang beredar di kalangan masyarakat dan aktivis menyebutkan bahwa okum TNI yang berinsial Fr diduga kuat menjadi pemain utama dalam pembelian minyak mentah ilegal di wilayah tersebut.Namun hal Itu di bantah oleh oknum TNI tersebut saat Tim media menghubunginya melalui via tlpn dan whatsap dengan Nomor watsapp +62 822-8260-066x pada saat itu ia menjawab bahwasannya usaha tersebut bukan miliknya namun milik pak Haji Bejok saya cuman berteman dengan pak Haji Bejok ucap nya kepada Tim media ini pada tgl (6/07/2025)
Masih kata okum TNI Fr,
Gudang minyak tersebut tidak lagi menjalankan aktivitas dan posisi saya sekarang sadang berada dijakarta nanti bila saya sudah pulang saya mau ketemu kasat reskrim atau kapolres ucap nya kepada Tim media. Saya yang menanggung beban pak Haji saya yang tersudut kan dan membuat nama saya menjadi buruk ini pencemaran nama baik dan mereka menekan mintak uang"sekian ini saya ada uang Rp 500 ribu ini pun untuk anak saya makan.karna gaji saya yang untuk anak istri saya udh saya kasih kenapa masih ada berita katanya. Namun pada saat ditanya uang tersebut diberikan kepada siapa oknum TNI tersebut menjelaskan Atas nama AB yang juga mengaku sebagai oknum wartawan. Sedangkan yang mempunyai berita dan mempunyai data tentang itu semua bukan yang menerima uang tersebut melainkan ada yang sudah memanipulasi terhadap oknum TNI tersebut.
di beritahukan kepada semua pihak Wartawan media peristiwa24.id di larang penuh menerima suap dalam bentuk imbalan apa pun.
Pihak kepolisian dan pemerintah daerah Kabupaten Tulang bawang sampai berita ini diturunkan dari pihak Oknum TNI tersebut belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keterlibatan oknum TNI Inisal Fr Atau pak Haji Bejok
Masyarakat berharap pihak berwenang dapat segera melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap jaringan bisnis minyak ilegal ini secara tuntas dan menindak tegas para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.
Maraknya aktivitas ilegal ini juga menjadi perhatian serius berbagai pihak, termasuk Wahana Lingkungan.
Keberanian para pelaku dalam menjalankan bisnis ilegal ini, apalagi dengan dugaan adanya keterlibatan pihak luar daerah dan oknum berpengaruh, semakin menunjukkan kompleksitas permasalahan illegal di Bumi Negah Nyapur yang kita cintai ini. Masyarakat menanti langkah konkret dari aparat penegak hukum untuk memberantas praktik yang merugikan negara dan lingkungan ini hingga ke akar-akarnya.penulis:(Rb)