.png)
Gunung Sugih,- Peristiwa 24. Online-
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Gunung Sugih menggelar kegiatan Active Case Finding (ACF) Penyakit Tuberkulosis (TBC) melalui skrining gejala dan intervensi dada kepada seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Aula dan Halaman Dr. Sahardjo, S.H., Kamis (23/11).
Skrining gejala dan intervensi rontgen dada tersebut menggunakan metode internvensi Chest X Ray (rontegen dada), dilakukan oleh Tim Kesehatan Gabungan dari (Direktorat Jenderal) Ditjen Pemasyarakatan yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia melalui Dinas Kesehatan Lampung Tengah dan Tirta Medical Center (TMC).
“Kegiatan skrining gejala dan intervensi dada merupakan program dari Ditjen Pemasyarakatan dan berlangsung di 374 Lapas, Rutan, LPKA dan 33 Kantor Wilayah Kemenkumham RI,” ujar Kalapas Gunung Sugih, Suprihadi.
“Sebanyak 645 WBP Lapas Gunung Sugih akan dilakukan skrining. Pemeriksaan dilaksanakan secara bertahap selama empat hari, dengan per hari sebanyak 200 orang dilakukan pemeriksaan,” tambahnya.
Selanjutnya apabila ditemukan ada WBP yang hasil Rontgentnya mengindikasikan adanya infeksi TBC maka akan dilakukan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler (TCM).
"Terimakasih Kemenkumham yang bekerja sama dengan Kemenkes dalam hal ini Ditjenpas yang telah melaksanakan kegiatan ini. Hal Ini merupakan salah satu upaya deteksi dini pengecekan kesehatan kepada WBP. Semoga seluruh WBP Lapas Gunung Sugih masuk dalam keadaan sehat, di dalam sehat dan bebas pun dalam keadaan lebih sehat,” imbuh Suprihadi.
Sementara itu Kasi Binadik & Giatja, Rully didampingi Kasubsi Perawatan, Ari serta petugas kesehatan Lapas Gunung Sugih selaku penanggung jawab kegiatan ini menyampaikan bahwa salah satu manfaat dari kegiatan ini selain untuk mengetahui status kesehatan WBP juga merupakan tindakan antisipasi penyebaran dan penularan penyakit menular TBC di lingkungan Lapas Gunung Sugih.
“Kami selaku WBP Lapas Gunung Sugih mengucapkan banyak terimakasih, skrining ini sangat bermanfaat untuk mengetahui status kesehatan kami khususnya Penyakit menular TBC,” ujar salah satu WBP yang dilakukan pemeriksaan.
( * )