Inilah Strategi BMKG Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Lebat di Jabodetabek

Inilah Strategi BMKG Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Lebat di Jabodetabek

Selasa, 08 Juli 2025, Juli 08, 2025
OPEN REKRUTMEN PARALEGAL!

 




JAKARTA, Peristiwa24.id -


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menangani cuaca ekstrem di Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang (Jabodetabek). 


Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan modifikasi cuaca dilakukan mulai 7 Juli hingga 11 Juli 2025.  Nantinya petugas BMKG akan menaburkan satu ton garam atau NaCl di langit Jabodetabek. “Satu ton garam untuk sekali terbang,” kata Seto dalam keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (8/7/2025).


Seto mengatakan OMC menggunakan dua unit pesawat Cessna Caravan dari Pos Komando Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.Dalam sehari, kegiatan penyemaian bisa dilakukan antara 4 hingga 8 kali penerbangan, tergantung pada kondisi atmosfer dan dinamika awan di wilayah target.


 “Jika awan hujan tumbuh di daratan, maka OMC memprioritaskan agar hujan tersebut jatuh di atas tampungan air seperti waduk,” ujar Seto. Namun, Seto menekankan bahwa OMC bukan bertujuan menghilangkan hujan sepenuhnya. 



Menurut Seto, tujuan utama dari OMC adalah mengurangi intensitas hujan yang bisa berpotensi menyebabkan bencana, seperti banjir dan longsor. “Perlu diketahui bersama bahwa pelaksanaan OMC untuk pengurangan curah hujan pada kondisi tertentu, 



seperti saat dinamika atmosfer memicu potensi hujan masif atau pada puncak musim hujan, bukan berarti meniadakan hujan,” ujar dia. Baca juga: Pramono Enggan Salahkan Bogor soal Banjir Jakarta: Ini Given Diberitakan sebelumnya, banjir masih merendam wilayah Jakarta selama tiga hari sejak Minggu (6/7/2025) hingga Selasa (8/7/2025) usai hujan deras. 



Berdasarkan laporan terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, genangan yang sebelumnya tercatat di 35 RT pada pukul 05.00 WIB, kemudian menjadi 46 RT pada pukul 06.00 WIB. 



Ketinggian air yang menggenangi permukiman warga bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 130 cm, akibat curah hujan tinggi serta luapan beberapa sungai.  Selain itu, sejumlah ruas jalan tergenang dan ratusan warga mengungsi ke beberapa titik posko yang telah disiapkan pemerintah.







Sumber : Kompas.com

TerPopuler