Medan, Peistiwa24.id
Universitas Negeri Medan mencanangkan program dari kampus ke sekolah dalam mewujudkan kolaborasi para Professor dan Doktor dalam melakukan revitalisasi pembelajaran di sekolah-sekolah di Kabupaten Labuhanbatu Utara melalui Implementasi Pembelajaran Mendalam.
Program ini merupakan sebuah langkah strategis dalam peningkatan mutu pendidikan terjadi di Kabupaten Labuhanbatu Utara melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Revitalisasi Pembelajaran melalui Pendekatan Deep Learning Berorientasi pada Peningkatan Literasi Numerasi di Sekolah Menengah Pertama.”
Kegiatan ini menghadirkan para pakar intelektual dari Universitas Negeri Medan (Unimed), mulai dari profesor hingga doktor, yang terjun langsung ke lapangan guna membimbing dan menginspirasi guru-guru di daerah.
Program sepanjang tiga bulan, April-Juni 2025, menyasar tiga SMP negeri dan satu pesantren di Kecamatan Kualuh Hulu dan Kualuh Selatan, yaitu SMP Negeri 1 Kualuh Selatan, SMP Negeri 3 Kualuh Selatan, SMP Negeri 4 Kualuh Hulu, dan Pesantren Arkanuddin.
Kegiatan ini menjadi jembatan nyata antara dunia akademik dan praktik pendidikan di sekolah. PKM ini dilaksanakan dalam lima tahap strategis, yang dirancang untuk mendorong pemahaman, keterampilan, dan penguatan praktik pembelajaran bermakna berbasis pendekatan Deep Learning.
Tahap pertama dimulai dengan observasi langsung oleh para pakar yaitu Dr. Abil Mansyur, M.Si, Dr. Mulaiawan Firdaus dan Budi H. Siregar, S.Pd., M.Sc ke empat sekolah mitra di Kabupaten Labura. Sekolah-sekolah tersebut adalah SMPN 1 Kualuh Selatan, SMPN 3 Kualuh Selatan, SMPN 4 Kualuh Hulu, dan Pesantren Arkanuddin. Observasi ini bertujuan untuk memotret kondisi riil pembelajaran di kelas sebagai dasar pengembangan intervensi pedagogik yang tepat sasaran.
Tahap kedua menjadi sorotan utama, yakni implementasi Best Practice pendekatan Deep Learning oleh 13 orang pakar dari Unimed. Di antaranya adalah Prof. Dr. Muhammad Yusuf, M.Si, Prof. Dr. Fajar Apollo Sinaga, M.Si, Dr. Elmanani Simamora, MSi, Dr. Muliawan Firdaus, M.Si., Dr. Tiur Malasari Siregar, M.Si, Ichwanul Karo-Karo, Ph.D., Budi Halomoan Siregar, S.Pd., M.Sc, Rizki Habibi, M.Si.; M. Badzlan Darari, M.Pd.; Elfitra, M.Si.; Suci Frisniory, M.Pd.; Suvriadi Panggabean, M.Si.; dan Suwanto, M.Pd. yang tampil sebagai role model dalam kegiatan pembelajaran di kelas-kelas mitra.
Dalam sesi ini, guru-guru bertugas sebagai pengamat, menyimak dengan saksama bagaimana para pakar merancang dan mengelola pembelajaran yang menekankan pada penggalian makna, keterhubungan antar konsep, dan penciptaan pengalaman belajar yang mendalam bagi siswa.
Tahap ketiga, kolaborasi pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Deep Learning dilaksanakan secara intensif antara para pakar dan guru. Kegiatan ini mendorong guru untuk berpikir kritis, kreatif, dan reflektif dalam menyusun rencana pembelajaran yang kontekstual dan transformatif.
Selanjutnya, pada tahap keempat, guru-guru mitra mengimplementasikan perangkat yang telah dikembangkan dalam kegiatan real teaching. Kali ini, peran para pakar beralih menjadi pengamat dan fasilitator refleksi. Implementasi nyata ini menjadi tolak ukur sejauh mana pemahaman dan keterampilan guru dalam menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam telah terinternalisasi.
Tahap kelima ditutup dengan diskusi evaluatif antara guru dan para pakar. Diskusi ini menjadi ruang reflektif yang sangat produktif, tempat di mana keberhasilan, tantangan, dan perbaikan proses pembelajaran dianalisis secara akademik dan aplikatif.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa antusiasme guru meningkat secara signifikan, disertai dengan peningkatan kemampuan mereka dalam merancang dan menerapkan pendekatan Deep Learning secara efektif. Guru-guru tampak semakin percaya diri, inovatif, dan berkomitmen untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih bermakna bagi peserta didik.
Program dan kegiatan ini memperoleh apresiasi tinggi dari berbagai pihak, termasuk Kepala Dinas Pendidikan Labura, Bapak Irwan Harahap, S.Pd., M.Pd., yang menyatakan bahwa “kehadiran para profesor dan doktor dari Unimed telah membawa warna baru dalam praktik pendidikan di daerah kami.”
Berbagai pujian juga disampaikan dari pimpinan Pesantren Arkanuddin, Buya Ali Imran Napitupulu, S.Pd., M.M., serta para kepala sekolah mitra, yakni Bapak Muhammad Aulia Rahman, S.Pd. (SMPN 1 Kualuh Selatan), Bapak Sutrisman, S.Pd. (SMPN 3 Kualuh Selatan), dan Ibu Leni Damayanti, S.Pd. (SMPN 4 Kualuh Hulu).
Mereka menyampaikan rasa terima kasih dan harapan agar kolaborasi serupa terus berlanjut di masa depan.
Melalui program ini, Unimed sekali lagi membuktikan peran strategisnya sebagai institusi pendidikan tinggi yang bukan hanya menjadi menara gading, tetapi juga pelita bagi transformasi pendidikan di daerah. Dari kampus ke sekolah, dari teori ke praktik, dari wacana ke tindakan pembelajaran bermakna kini bukan lagi impian.