Ketua Aliansi Pemuda Peduli Sosial Indonesia (APPSI) Kabupaten Lahat Rizky Ardiyansyah, S.Sos menegaskan bahwa keberadaan tempat hiburan yang diduga menjadi titik rawan peredaran narkoba, prostitusi terselubung, dan pelanggaran izin, telah merusak tatanan sosial hingga ke tingkat desa.
Dihari 17 Agustus 2025 HUT RI ke 80 dan dimana ada temuan terbaru BNN dan pihak kepolisian yang mengungkap 17 kepala desa di Lahat positif narkoba adalah bukti nyata. Jika kita abai terhadap pengawasan tempat hiburan, maka kerusakan moral akan menjalar sampai ke lini pemerintahan desa," tegas Rizky Koordinator Aksi APPSI, Minggu (17/17/2025).
Menurutnya, aksi di Karaoke Ceria adalah simbol perlawanan masyarakat terhadap praktik yang mengabaikan Perda, perizinan, dan ketentuan hukum. Ia menilai, lemahnya pengawasan dan tebang pilih penegakan hukum membuat dampak negatif semakin meluas.
APPSI mendesak Pemkab Lahat dan aparat penegak hukum untuk:
1. Menutup dan mencabut izin tempat hiburan yang melanggar aturan dan berpotensi jadi sarang peredaran narkoba.
2. Melakukan tes urin berkala bagi seluruh perangkat desa, ASN, dan pejabat daerah.
3. Menindak tegas oknum aparat yang diduga membekingi tempat hiburan ilegal.
“Jangan tunggu korban semakin banyak. Hari ini 17 kades positif, besok bisa lebih. Pemerintah daerah harus tegas, jangan hanya sibuk seremonial, tapi lengah terhadap ancaman narkoba,” pungkasnya.
Aksi di depan Karaoke Ceria akan terus digelar sampai pemerintah dan aparat bertindak nyata, bukan hanya janji dan akan menyisir tempat tempat hiburan yang tak berizin di kabupaten lahat. Tambahnya.
(BK)