Peristiwa24.id -
Laporan lingkungan tahun Google terbaru mengungkap bahwa emisi keseluruhan perusahaan ini telah meningkat 51 persen dibandingkan dengan tahun 2019. Peningkatan besar jejak karbon ini terjadi meskipun ada kemajuan yang dicapai Google dalam mengurangi emisi dari pusat data mereka dan upaya mengoperasikan dengan energi bersih 24 jam sehari 7 hari seminggu.
Mengutip ESG Dive, Kamis (3/7/2025), Google memiliki target iklim yang jelas dan agresif, yaitu mengurangi separuh emisi Scope 1, 2, dan Scope 3 pada akhir dekade ini. Selain itu juga menjalankan semua operasional globalnya dengan energi bebas karbon 24/7 juga pada akhir dekade ini.
Target itu mulai tercapai ketika tahun lalu raksasa teknologi ini berhasil mengoperasikan 66 persen operasional globalnya dengan energi bebas karbon. Namun, di sisi lain pertumbuhan bisnis mereka yang cepat menyebabkan peningkatan emisi lebih dari separuh dari angka dasar atau nilai acuan emisi di 2019.
Google menyebut, penurunan emisi pusat data perusahaan sebesar 12 persen pada 2024, tetapi permintaan listrik pusat data tersebut justru meningkat 27 persen karena kecerdasan buatan. Kendati mengalami tantangan yang makin kompleks dalam mencapai target iklim ambisiusnya, mereka mengatakan tetap berkomitmen untuk upaya dekarbonisasi.
Perusahaan ini bilang, untuk mencapai skalabilitas dalam teknologi bebas karbon pada tahun 2030 akan sangat sulit. Skalabilitas di sini merujuk pada kemampuan untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi yang tidak menghasilkan emisi karbon dalam skala yang sangat besar dan dengan cepat meski mereka proaktif berinvestasi pada solusi energi bersih.
Sumber : Kompas.com