Jakarta,Peristiwa24.id -
Nasib miris warga Gaza seakan tak habis-habis. Usai digempur saat antre bantuan makanan, kini muncul dugaan ada campuran pil narkotika dalam kantong tepung untuk penduduk terdampak perang. Hal ini dinilai bentuk kejahatan baru yang menargetkan warga sipil.
Dilansir Al Arabiya, Minggu (29/6/2025), Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel mencampur tepung dengan zat yang sangat adiktif. Israel dituding ingin merusak warga sipil Gaza dari dalam.
"Kami menganggap pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan ini, yang bertujuan untuk menyebarkan kecanduan dan menghancurkan masyarakat Palestina dari dalam," kata pernyataan pemerintah Gaza tersebut.
Salah seorang apoteker yang juga penulis di Gaza, Omar Hamad, menerangkan bahwa Israel telah menyelundupkan Oxycodone ke Gaza melalui kantong tepung yang disediakan sebagai bantuan.
"Terungkap pula bahwa obat itu tidak hanya disembunyikan di dalam kantong tepung, tetapi tepung itu sendiri tampaknya tercampur dengannya," katanya pada hari Kamis dalam sebuah posting di X.
Komite Anti-Narkoba di Gaza pun mewanti-wanti warga untuk hati-hati serta memeriksa makanan 'perangkap maut' dari pusat bantuan AS-Israel. Warga Gaza pun diminta segera melapor jika menemukan zat asing apapun.
Sebelumnya diketahui, ratusan warga Palestina tewas dalam waktu satu bulan di area pusat pembagian makanan.
Ratusan warga tewas karena ditembaki oleh sejumlah tentara Israel. Dalam pengakuannya, tentara Israel mengklaim diperintah untuk menembaki warga sipil di lokasi distribusi bantuan.
Tentara-tentara Israel yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada surat kabar Israel, Haaretz bahwa komandan militer telah memerintahkan pasukan untuk menembaki kerumunan warga Palestina guna membubarkan mereka dan membersihkan area tersebut.
Namun, klaim ini telah dibantah oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz. Netanyahu dan Katz menyebut laporan harian Israel yang condong ke kiri, Haaretz tersebut sebagai "kebohongan jahat yang dirancang untuk mencemarkan nama baik militer".
Sumber : Fakta62.info